Orang itu

 Dia orang yang saya kagumi. Dia menjadi inspirasi saya. Menjadi role model untuk kehidupan saya. Dia bukan artis, bukan orang yang hot dan super populer, tapi dia hanyalah seorang murid biasa.

 Saya tidak akan menyebutkan namanya, malu dong kalo ketahuan saya mengaguminya. Waktu itu saya tidak tahu dia, tapi dia tahu saya. Saya juga bingung kenapa dia bisa sampai tahu saya. Sampai kami akhirnya bertemu di suatu tempat dan dia mengenalkan dirinya. Kesan pertama saya orangnya itu sangat baik. Saya menyukainya.

 Kami menjadi teman karena kami mempunyai sesuatu yang sama. Kami sering ngobrol di dunia maya. Dia sering menyapa saya langsung tetapi dulu sifat saya masih pemalu dengan orang baru, membuat kesan saya kurang ngeh sama dia. Tetapi saat kami bersama kami mengobrol layaknya teman lama.

 Sampai suatu saat kepunyaan kami tidak lagi begitu 'penting'. Saya mulai meninggalkan kepunyaan saya, tetapi saya tahu dia masih menjaga kepunyaaannya. Dia juga sudah berubah. Tidak lagi mengobrol dengan saya. Saya menganggap dirinya sombong, tetapi saya berfikir dia tetap teman saya.

  Suatu hari saya membaca diarynya. Dia berambisi. Dia mempunyai cita cita yang kuat. Benar-benar menginspirasi. Dia berbeda dari yang lain, dia tidak senang mengikuti tren, tetapi dia senang mengikuti apa kata hatinya. Dia mempunyai rencana dan dia berfikir panjang. Dia mengambil keputusan yang untuk orang umum tidak akan mengambilnya tetapi dia tahu keputusan itu akan membuat dirinya lebih baik. Dia selalu mempunyai tujuan hidup. Dan dia tidak lupa dengan penciptanya.

 Sebenarnya, saya memang mengagumiya dari dulu, bahkan sampai sekarang. Saya ingin menjadi dia, ingin mempunyai cita cita yang kuat dan terus fokus. Bandingkan dengan saya. Saya juga mempunyai target dalam hidup tetapi target itu mudah sekali untuk diganggu. Maksud saya, saya sering sekali tidak kuat untuk terus fokus. Saya sering sekali menyerah tanpa mencoba. Saya bersahabat baik dengan kemalasan. Saya masih mengutamakan kesenangan, kesantaian, dan material. Tidak menjalani prosesnya. Saya harus berubah. Minimal seperti orang itu.

  Terimakasih untuk orang itu telah membuka pikiran saya.
  Dan jangan kepedean kalau anda merasa adalah orang yang saya tulis disini ;-)

This entry was posted on 7/31/11 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

3 Responses to “Orang itu”

Saputra Fijai said...

Kalo gue boleh nebak, orang itu kalo nggak Tukul Arwana pasti Budi Anduk kan, wkwkwk becanda ding :D
Oiya, gue dari Blogger Dreamer, kalo lu ingin punya temen banyak, punya tempat share + promosi yang asik lu bisa gabung ke Blogger Dreamer.
Visit us:
http://www.facebook.com/groups/167316630005242/

Thank's sebelumnya ;)

Fathan Gaffurie said...

percuma jai, udah gw tarik ga mau :3
btw dia sepupu gw -..-

Millatina said...

GUE KAN NAD WKWKWK